Renungan Akhir Tahun Ketua Umum MUI Semarang

AskumWrWb.
Bismillahirraanirrahiim,

الحمد لله الذي احيانا بعد ما اما انت واليه النشور. اشهد ان لا اله الا الله واشهد ان محمد عبده ورسوله لا نبي بعده، لا حول ولا قوه الا بالله العلي العظيم.

Para Bp Kiai dan Ibu Nyai Yth.
Puji syukur kepada Allah, krn pagi ini saya dapat hadir di depan panjenengan semua, yang Insya Allah sama sehat wal afiyat.

Saya harap pada hari libur ini, kita dapat melakukan paling tidak dua hal, yaitu menghadiri undangan bg yg diundang, dan mengadakan renungan akhir tahun bg keluarga masing2, bg keluarga besar MUI, jg bagi umat Islam di Semarang dan dimanapun kt berada.

Untuk yg diundang, hari Sabtu ini Kiai Jawad ngundang mantu. Silakan diha diri sesuai kemampuan masing2; tepat waktukah atau agak molor jk bersamaan acara lain.

Buat Keluarga Kita:

1-Untuk tiap-tiap keluarga di rumah.
Sy mengingat kan; semoga kita tdk lupa bahwa hari Sabtu ini kita berada di akhir tahun hijri. Jika kita di akhir tahun biasa mengada kan _muhasabah_, lanjutkan lah kebiasaan baik itu, krn hidup ini mesti dinamis.
Sdg dinamika itu ditandai dg evaluasi diri dulu, buat program, baru _action_.
Bagi yg suka selamatan, biasanya di akhir tahun kita adakan selamatan sesuai yg kita yakini agar kita selamat dan amal2 kita diterima dan menutup tahun ini diampuni segala dosa, diterima amal2 baik kita, serta sempat merasakan sekecil apapun kenangan manis selama setahun yg kt lalui ini.
Beracara senanglah dg keluarga, berjabat tangan dg rasa cinta, dan jika akan dicoba diciumlah kening orang yg paling  dekat dlm klrga kita sambil dido akan semoga di akhir tahun ini jk kita bersambung dg tahun yad dianugerahi hidup yang lebih baik. Bisa nata ekonomi lebih pas, klrga sakinah, dan bisa ingat dg saling dorong bhw kita ini adl anggota keluarga yg duduk selaku pengurus MUI. Ingat MUI idealnya, tdk hanya setahun sekali, tapi minim tiap Minggu... apes-apesnya... sebulan sekali. Paling minim kalau ada rapat pleno kita siap di MUI bgt bukan?

2- Utk Keluarga Besar Pengurus MUI.
Kita Alhamdulillah, oleh Allah Swt dianu garahi amanat, via MUSDA MUi Desember 2015. Momentum itu, penting kita tetap kenang.
Tidak ada yang paling hebat di dalam kepengurusan kita ini, tak terkecuali Ketua Umumnya. Yang hebat di MUI kt adalah tiap-tiap person yg dlm aktivitas pribadi ke kelompoknya dlm MUI bisa melakukan 'hal/hal2 manfaat' plus dg rasa yg tulus. Tdk tampil hanya utk kehebatan dirinya, atau pamer sosok diri tanpa ingat bhw kita hidup terbaik dlm MUI itu adl yg hidup dlm sebaik-baiknya baik tim (super team), shg yg menonjol bukan sekadar pribadi2 dlm beraktivitas ttp aktivitas team MUInya. Termasuk di sini, dlm aktivitas FKUB atau Petamas, tdk boleh dilupakan bhw di peran itu, di situ ada perpanjangan tangan dr melakukan tugas yg direstui dan didoakan MUI.
Satu hal, paling tdk layak dimaklumi, bhw duduk di kepengurusan ini, kt ber hadapan dg warna warni pihak yg hampir semuanya itu sdh ada rekayasa, baik rekayasa tk dunia atau pun di tk negara atau pun wilayah ttt, baik scr politis ataupun ideologis.
Nah, dlm konteks ini, WA layak: utk terus berdialog utk mengantisipasinya, namun tetap diarahkan 'setiap rembug kita' ke fokus2 yg tujuannya di arahkan ke pembuatan keputusan yg memuat polecy. Polecy itu tentu tdk spt petugas pemadam kebakaran. Namun, kt tetap perlu suka ada masalah dirembuk.

Syukur setiap devisi atau komisi kepe- ngurusan bisa mengajukan ide/gagasan bg umat misalnya:
1- Bagaimana persoalan pesta sop babi di Semarang bisa diakhiri; tdk sekadar dibe
    rantas;
2- Bgmn pelacuran atau PSK yg diren-
    canakan ditutup dlm 3 tahun itu bisa
    jadi kenyataan; bukan sekadar pindah
    tempat ke 'pemasukan' yg di gedung
    tinggi yg lebih rapi;
3- Bgmn misalnya, jk ada tugas pener-
     bitan di MUI tdk hanya ketua tim yg
     bekerja, yg kalau sdh selesai baru
     beramai2 ngoreksi bhw kerjanya itu
     hrs bgni bgtu, pdhl jk waktunya bisa
     dimanage, mk kt  bs mencipta karya 
     dg sosok siip dan prestatif.

Nah, di sini MUI mari kita garap bersama dg pola "super tim". Orang2 harian, merapikan barisan kerja, dan para devisi lain siap dg timnya, tahun 1438 Hijriyah, kt mulai berbuat via super team ini. Ceramah pribadi jalan terus, kerja2 konseptual dan actionnya jalan; maksudnya jalan maju, kt hindari jalan di tempat. Kerja2 hebat, dari satua2 personal Pengurus MUI ke devisi, digarap/dimatangkan di rapat/wa lalu jadi goal dan realisasi di tim MUI utk dibawa ke luar.
Ingat kita dan Walikota, sama mengu rus kesejahteran dan kehebatan Smg, kt tdk selayaknya hanya menjadi pengkritik jk tdk jg dlm rangka membe sarkan Semarang skrg dan ke depan.

3- Utk Islam Semarang dan Dunia
Yang layak dicatat sekarang, bhw suasana keislaman di banyak tempat adl rasa kurang bersyukur kita.
Rasa Islam yang utuh itu kurang bisa dimantapkan dlm rencana dan keman faatan aktivitas kita.
Pdhl yg namanya tdk ridha (لن ترضى)
itu sdh jelas nasnya. Ketidak ridaan bukan hanya sptnya, tetapi sdh hanya:
bentuknya macam2:
a- tdk rela atas kehadiran aktivitas
    riil agama kita; atau
b- tdk rida/ tdk rela Muhammad saw
    sbgai Nabi spt Ahmadiyah, dll
c- tdk rela sebagai ahlus sunnah dlm
    aktivitas syi'ah yg menolak Kh Abu
     Bakar, Umar Usman dan 'Aisyah dll.
d- Islam terkadang hanya dilihat dr
     kelompok2 kecil partai2; tdk saling
     mau mengutuh, shg ini kadang tdk
    rela jk MUi itu besar. Ini tantangan.

Di sini, rembug demi rembug MUI di tantang utk dilakukan dg kesabaran.

Maka, di akhir tahun ini, mari kita layak muhasabah. Layak berdoa akhir tahun dan awal tahun. Kita semua pengurus MUI berdoa untuk keluarga di rumah masing2; untuk keluarga besar MUI Kota kita; dan untuk keluarga Islam tingkat dunia. Mereka terkesan kurang bersyukur; banyak hanya suka berdebat tp tdk jelas Islam tidak pernah dibawa ke pintu ke besarannya.
Padahal dulu Islam pernah 7 abad menjadi Adi Kuasa di Dunia ini.

AKHIRNYA: Mari, kita mulai yg terbaik di MUi Semarang ini, via aktivitas nyata.
Kita sama mengakhiri tahun 2016/1437 ini dg evaluasi riil, dan lalu menyambut tahun baru Hijriyah 1438/2016 dengan berbuat yg riil manfaatnya, biarpun hanya berupa gagasan di WA, buat keputusan ttg zakat bagi organisasi, naskah khutbah kecil.

Dari berbuat yg kecil2 tp bs mantap dulu, baru ke hal2  lain spt "membuat gagasan tolok ukur kerja di MUI Smg" yg kita cintai ini -- siapa tahu tahun ini agenda ini bisa kita buat di tahun 1438 yad.

Smg, 1 Oktober 2016
          30 Dzulhijjah 1437

Moh. Erfan Soebahar/Ketua Umum
Amin Farih/Sekretaris Umun


Ikuti Sosmed M. Erfan Soebahar

Social Media Widget SM Widgets




M Erfan Subahar Updated at: 17.13.00

0 komentar:

Posting Komentar